“Biar Langit Yang Memutuskan”



Hangatnya perapian malam.
Mengingatkanku akan hangatnya pelukanmu.
Kesejukan sungai kebahagiaan.
Bagai menatap senyummu.
Damainya jiwaku..
Di mana.. belas kasih itu?
Bersamamu seperti mimpi semu.
Hanya bisa merasakan abadinya duka.
Dalam hati tersimpan banyak doa..
Kau bilang kita pasti bisa.
Bisa saling mencintai.
Bersama sampai tua.
Bersatu hingga mati.
Kau bilang perbanyak doa dan harapan.
Impian kita pasti kan terwujud.
Namun apa yang terjadi kini..?
Biarlah Langit yang memutuskan..
Satu keinginan..
Cinta kita jangan sampai berubah.
Hati kita tetap menyatu.
Menciptakan bahagia bersama.
Tak semudah yang kita duga..
Bagaimana.. harus ku hentikan air mata?
Impian kita hanya sebatas dalam mimpi..
Biarlah Langit yang memutuskan.
Tentang akhir cerita cinta kita..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar